9/09/2018

Published 9/09/2018 by with 0 comment

Keutamaan Bulan Muharram (2018)



Tentang Bulan Muharram



Keutamaan Bulan Muharram - Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam penanggalan Islam (Hijriyyah). Dalam kalender Jawa, bulan Muharram dinamakan dengan bulan Suro. Tidak beda dengan penanggalan Masehi, penanggalan Hijriyyah juga memiliki 12 bulan dalam satu tahunnya.
Hal ini sesuai dengan firman Allah Ta'ala :

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللهِ اِثْناَ عَشَرَ شَهْراً فِى كِتاَبِ اللهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَواَتِ والاَْرْضَ مِنْهاَ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ فَلاَ تَظْلِمُوُا فِيْهِنَّ اْنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوْا الْمُشْرِكِيْنَ كِافَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ (التوبة ٣ ٦ )

"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa." (QS. Attaubah 36)

keutamaan bulan muharram 2018

 Juga sabda Rasulullah SAW :

الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ 



 Artinya :
”Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab." (HR.Bukhari  dan Muslim)

(Jangan ketinggalan, Baca Ini Juga "Dasar Ilmu Tasawuf" )

Haram yang dimaksud di sini adalah dilarang melakukan pertumpahan darah (berperang) atau persengketaan. Dikatakan juga bahwa bulan Muharram adalah bulan suci, karena memiliki kesucian dan banyak keberkahan di dalamnya jika kita mau beramal shalih di bulan tersebut.


Keutamaan Bulan Muharram 

 

Di antara keutamaan bulan Muharram adalah sebagai berikut : 

1. Termasuk salah satu dari bulan haram (Syahrul Hurum)

Berdasarkan firman Allah Ta'ala (QS. Attaubah 36) Muharram merupakan salah satu dari 4 bulan haram ( Dzulqo'dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab).
Dinamakan bulan haram, karena bulan ini dimuliakan oleh masyarakat Arab sejak jaman jahiliyyah sampai jaman Islam. Di bulan-bulan haram tidak boleh ada peperangan. 
Azzuhri mengatakan :
"Dulu para sahabat menghormati Syahrul Hurum." (HR. Abdurrazaq dalamAl-Mushannaf no. 17301)

2. Dinamakan juga dengan "Syahrullah" (Bulan Allah)

Rasulullah SAW bersabda ;
"Sebaik-baik puasa setelah Ramadlan adalah puasa di bulan Allah, yakni bulan Muharram." (HR. Imam Bukhari)

Menurut Imam Nawawi Rahimahullah mengatakan, "Hadits ini menunjukkan bahwa bulan Muharram adalah bulan yang mulia untuk melakukan puasa sunah." (Syarah Shahih Muslim, 8;55)

Sedangkan Imam As-Suyuthi menyatakan, dinamakan Syahrullah (sementara bulan yang lain tidak mendapat gelar ini) karena nama bulan "Al-Muharram" merupakan nama Islami. Berbeda dengan bulan-bulan yang lainnya. Nama bulan-bulan lain telah ada di jaman Jahiliyyah. Di mana dulu orang Jahiliyyah menamakan bulan Muharram dengan nama "Shafar Awwal." Kemudian ketika Islam datang, Allah menggantinya dengan Al-Muharram, sehingga nama bulan ini Allah sandarkan kepada diriNya (Syahrullah). (Syarh Suyuthi 'Ala Shahih Muslim, 3;252).


3. Muharram juga sering dinamakan dengan "Syahrullah Al- Asham" (Bulan Allah yang Sunyi).

Dinamakan demikian karena bulan Muharram adalah sangat terhormat (Lathaif al-Ma'arif, hal. 34). Oleh karena itu di bulan ini tidak boleh ada friksi atau konflik sedikitpun.


 4. Adanya hari yang sangat dimuliakan oleh para umat beragama. 

Hari itu adalah hari Asyura'. Hari Asyura' adalah hari ke-sepuluh bulan Muharram. Orang Yahudi memuliakan hari tersebut, karena hari Asyura' merupakan hari kemenangan Nabi Musa AS bersama Bani Israil dari penjajahan Fir'aun dan bala tentaranya.

Dari Ibnu Abbas RA, beliau menceritakan :
Ketika Rasulullah SAW tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi sedang berpuasa di hari itu (hari Asyura'). Beliau bertanya, "Hari apa ini?" Mereka menjawab,"Hari yang baik, hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, sehingga Musa AS pun berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah. Akhirnya Rasulullah SAW bersabda,"Kami (kaum muslimin) lebih layak menghormati Nabi Musa dibanding kalian." Kemudian Nabi Muhammad SAW berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa. (HR. Imam Bukhari)


Amalan di Bulan Muharram

Mengingat Muharran merupakan bulan Allah yang sangat dimuliakan, tentulah tak elok bila sebagai Muslim tidak beramal sholeh di bulan tersebut. Amal sholeh yang bermanfaat untuk dunia dan akhirat. Maka di bulan mulia ini, marilah beramal sholeh.

Ada banyak amal yang sering dilaksanakan di bulan Muharram. Khususnya oleh umat Islam di Indonesia. Di antaranya ialah :

1. Membaca do'a akhir dan awal tahun

Membaca do'a akhir dan awal tahun masih menjadi perdebatan di kalangan umat Islam. Tetapi banyak orang Islam (khususnya di Indonesia) membaca do'a tersebut. Inilah bacaan do'a akhir tahun yang dbaca pada waktu ba'da sholat Ashar di tanggal 30 bulan Dzulhijjah sebanyak tiga kali.



 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. اَللّهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِي هٰذِهِ 

السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِي عَنْهُ فَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَرْضَهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلِمْتَ عَلَيَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ

 مِنْهُ بَعْدَ جُرْأتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي أَسْتَغْفِرُكَ، فَاغْفِرْلِي وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْأَلُكَ

 اَللّهُمَّ يَا كَرِيْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ أَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّي وَلاَ تَقْطَعْرَجَائِي مِنْكَ يَا كَرِيْمُ.وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى 

أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

.
 
"Bismillahirrahmanirrahim wa shollallahu 'ala sayyidina wa maulana Muhammadin wa 'ala alihi wa shohbihi wa sallim. Allahumma maa 'alimtu fii hadzihis sannati mimma nahaitanii 'anhu falam atub minhu wa lam tardlohu wa lam tansahu wa halimta 'ala ba'da qudrotika 'ala 'uqubatii wa da'autanii ilattaubati minhu ba'da jur'atii 'ala ma'shiyatika fainnii astaghfiruka, faghfirlii wa maa 'alimtu fiiha mimma tardlohu wa 'adutanii 'alaihis tsawaaba fa asaluka Allahumma ya kariimu ya dzal jalali wal ikrom an tataqobbalahu minni wa laa taqtho' rojaai minka ya kariimu, wa shollallahu 'ala sayyidina Muhammadin wa 'ala alihi wa shohbihi wa sallam." 

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Semoga rahmat dan salam tercurah kepada junjungan kita dan pemimpin kami Nabi Muhammad SAW, keluarganya dan para sahabat beliau. Ya Allah, segala amal yang saya lakukan pada tahun ini (yang telah lewat), dari hal-hal yang Engkau larang kepadaku, lalu aku tidak bertaubat, sedangkan Engkau tidak meridloinya, dan Engkau tidak melupakannya, dan menyantuni atasku sesudah kekuasaan-Mu atas siksa-siksa padaku. Engkau menyeru aku bertaubat darinya sesudah aku berdurhaka pada-Mu. Perkenankankah Engkau mengampuni aku. Dan segala apa yang kulakukan di dalamnya dari hal-hal yang Engkau ridloi. Dan Engkau telah menjanjikan pahala kepadaku, maka aku memohon kepada-Mu ya Allah Dzat yang Mulia, wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan, hendaklah Engkau terima dariku, janganlah Engkau memutuskan harapanku dari rahmat-Mu, wahai Dzat yang Mulia. Sholawat dan salam tetapkanlah kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, keluarga para sahabat beliau."


Do'a awal tahun

Dalam kitab Maslakul Akhyar Syeik Sayyid Utsman bin Yahya menyatakan bahwa Rasulullah SAW berdo'a di awal tahun dengan do'a ini :



اَللَّهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ 

وَأَوْلِيَائِه، وَالعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ


"Allahumma antal abadiyyul qodiimul awwalu wa 'alal fadlikal 'azhim wa kariimi juudikal mu'awal
wa hadza 'aamun jadiidun qod aqbala as alukal 'ishmata fiihi minas syaithoni wa auliyaihi wal 'auna 'ala hadzihin nafsil amaroti bissu'i, wal istighola bimaa yuqorribunii ilaika zulfa yaa dzal jalali wal ikrom."

 Artinya, “Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini."

Do'a awal tahun tersesbut dibaca pada setelah sholat Maghrib. Menurut KH. Sholeh Darat (Guru Hadlrotussyaikh Hasyim Asy'ari) mengatakan :

“Barangsiapa membaca doa ini tiga kali di awal bulan Muharram setelah shalat maghrib, maka sesungguhnya syetan itu mengucapkan bahwa anak Adam ini sudah aman dalam sisa umurnya selama tahun itu. Sebab Allah Swt memberikan asisten berupa dua Malaikat untuk menjaganya agar tidak digoda syetan”. 

2. Berpuasa

Berpuasa sunah di bulan Muharram sangat afdhol. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Abu Hurairah RA :

"Seseorang datang menemui Rasulullah SAW, ia bertanya, ‘Setelah Ramadhan, puasa di bulan apa yang lebih afdhal?' Nabi menjawab, ‘Puasa di Bulan Allah, yaitu bulan yang kalian sebut dengan Muharram,” (HR Ibnu Majah). 

Dalam hadits Imam Muslim juga disebutkan :


أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم

 “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan ialah puasa di bulan Allah, Muharram.” 


Dalam Syarah Shahih Muslim, Imam An-Nawawi mengatakan, hadits ini menjadi dalil keutamaan puasa Muharram. Sementara hadits lain yang menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW lebih banyak berpuasa di bulan Sya’ban, bukan Muharram, dapat dipahami melalui dua tafsiran: 

- Pertama, ada kemungkinan Rasulullah SAW baru mengetahui keutamaan puasa Muharram di akhir hayat beliau. 
- Kedua, Rasulullah SAW mungkin sudah memahami keutamaannya, namun beliau tidak memperbanyak puasa di bulan Muharram dikarenakan udzur, seperti sakit, sedang di perjalanan, dan lain-lain. 


Lalu, puasa apa yang disunahkan Rasulullah SAW? 

keutamaan bulan muharram 2018

- Puasa Tasu'a (Berpuasa di tanggal 9 bulan Muharram)

Dari Ibnu Abbas RA, beliau berkata, "Pada saat Rasulullah SAW melaksanakan puasa Asyura dan memerintah para sahabat untuk melaksanakannya, mereka berkata," Wahai Rasulullah hari tersebut (hari Asyura) adalah hari yang diagungkan oleh kaum Yahudi dan Nasrani." Maka Rasulullah SAW bersabda,"Insya Allah jika sampai tahun yang akan datang aku akan shaum pada hari kesembilannya." Ibnu Abbas berkata," Rasulullah SAW meninggal sebelum sampai tahun berikutnya." (HR. Muslim 1134) 

Rasulullah SAW bersabda," Puasalah kalian pada hari Asyura dan berbedalah dengan orang Yahudi. Berpuasalah kalian sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya." HR. Ath-Thahawi dan Baihaqi serta Ibnu Huzaimah 2095)

-  Berpuasa di hari Asyura (tanggal 10 Muharram)


Dari Humaid bin Abdir, ia mendengar Muawiyah bin abi Sufyan RA berkata : "Wahai penduduk Madinah, di mana ulama kalian? Aku mendengar Rasululah SAW bersabda," Ini hari Asyura, dan Allah Subhanallahu wa Ta'ala tidak mewajibkan puasa kepada kalian di hari itu, sedangkan saya berpuasa, maka siapa yang mau berpuasa maka berpuasalah, dan siapa yang mau berbuka (tidak berpuasa) hendaklah ia berbuka." (HR. Bukhari 2003)

Kesimpulannya, dari hadits di atas, seorang muslim boleh berpuasa di tanggal 9 dan 10 bulan Muharram. Bisa juga di tanggal 10 dan 11. Atau berpuasa dari tanggal 9, 10 dan 11 Muharram.

Demikianlah penjelasan tentan keutamaan bulan Muharram. Ditambah sedikit tentang amalan di bulan Muharram.

 ------------------------
Sumber :


1. http://www.nu.or.id/post/read/81398/bulan-muharram


2. https://www.walisembilan.com/4-keutamaan-bulan-muharram
 
3. https://nusetendo.wordpress.com/2012/11/22/fadilah-dan-amalan-bulan-muharram/











 





 









































    email this

0 komentar:

Post a Comment