Makna Sabar Menurut Islam
Sabar (al-shabru) menurut bahasa adalah menahan diri dari berkeluh kesah. Berkeluh kesah dari segala hal yang membuat hati seseorang tidak nyaman. Entah itu hinaan orang lain, rasa sakit yang tak kunjung sembuh, kegagalan atas sebuah rencana dan sebagainya.
Sabar merupakan sifat yang sangat terpuji. Sabar mudah diucapkan, tetapi sangat susah untuk diamalkan. Beruntunglah orang-orang yang dianugerahi sifat sabar.
Jenis-jenis Sabar
Dinukil dari buku "Oase Jiwa, oleh Kanthongumur, diterangkan tentang jenis-jenis sabar.
Sebenarnya, ada beberapa jenis sabar yang mungkin saja kita belum mengetahuinya. Mari kita simak baik-baik.
1. Sabar dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah Ta'ala.
Sabar dalam hal ini membuahkan hasil berupa melanggengkan ketaatan dan menguatkannya. Seperti firman Allah Ta'ala berikut ini;
"...dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan sholat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertaqwa." (QS. Thaha: 132).
2. Sabar terhadap putusan hukum Allah
"Dan bersabarlah terhadap ketetapan Tuhanmu. Maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika kamu bangun berdiri." (QS. At-Thuur: 48)
3. Sabar dari melakukan kemaksiatan
Sabar dalam hal ini merupakan lantaran dan wasilah untuk meninggalkan kemaksiatan.
"Sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik." (QS. Yusuf: 90)
4. Sabar atas cobaan dan bala yang menimpa
Banyak orang yang mengeluh bila ditimpa cobaan dan bala dalam hidupnya. Padahal, jika bersabar, maka akan membuahkan hasil berupa tunduk kepada keputusan Allah Ta'ala.
Firman Allah Ta'ala :
....."dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu." (QS. Luqman: 17)
..."yaitu orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan sholat dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka." (QS. Al-Hajj; 35)
5. Sabar atas 5 (lima) cobaan yang telah disebut Allah Ta'ala dalam satu ayat (Albaqarah; 155). Yaitu: rasa takut, kelaparan, kurangnya harta, jiwa maupun buah-buahan.
"....dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah 155)
6. Sabar atas segala ucapan yang menyakitkan
Orang yang bersabar atas hal ini, akan membuahkan hasil berupa melatih hati untuk menahan amarah dan tetap berbuat baik kepada orang yang telah menyakiti. Meskipun ia berkuasa untuk membalasnya.
"...dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik." (QS. Al-Muzammil: 10)
"...dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertaqwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan." (QS. Ali Imran: 186)
7. Sabar karena kehilangan kekasih
Pahala bagi orang sabar yang kehilangan kekasih itu berbanding lurus dengan kadar cinta kepada kekasihnya. Semakin cinta kepada kekasihnya, maka atas sabar karena kehilangan dia semakin besar pula.
"......mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran) dengan darah palsu. Ya'qub berkata, "Sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu, maka kesabaran yang indah itulah kesabaranku. Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan." (QS. Yusuf: 18)
8. Sabar karena kehilangan penglihatan
Firman Allah Ta'ala dalam sebuah hadits Qudsi:
"Barang siapa Aku coba dengan (kehilangan) kedua penglihatannya yang tercinta kemudian ia sabar, maka baginya surga."
9. Sabar dari sebagian perkara yang diperbolehkan (Mubah)
Di dalam Alqur'an dicontohkan, bahwa seoraang lelaki merdeka boleh menikahi budak perempuan, apabila ia takut terjerumus zina dan tidak memiliki biaya untuk menikahi perempuan merdeka.
Namun bila ia sadar, dengan cara tidak menikahi budak perempuan, hal itu lebih baik dibanding menikah dengan budak perempuan. Karena dengan tidak menikahi budak, berarti dia menyelematkan anak-anaknya kelak dari perbudakan. Sebab anak yang dihasilkan dari pernikahan dengan budak pun akan berstatus menjadi budak.
"(Kebolehan mengawini budak) itu, adalah bagi orang-orang yang takut kepada kepayahan menjaga diri (dari perbuatan zina) di antara kamu, dan kesabaran itu lebih baik bagimu." (QS. An-Nisa: 25)
10. Sabar atas kekalahan dalam hal materi
Ketahuilah, dunia itu tidak berharga di mata orang yang berpangkat "al-arif" (orang yang telah mengenal Allah dan mengetahui hinanya dunia)
Tidak ada satu detikpun ia melihat dan menoleh kepada dunia. Oleh karena itu, kata sabar tidak dinisbatkan kepada dirinya saat ia kehilangan dunia. Bahkan ia menganggapnya sebagai anugerah dan kenikmatan yang besar. Sehingga ia akan bersyukur saat kehilangan materi, seperti nabi Ayyub 'Alaihissalam.
Demikianlah jenis-jenis sabar yang bisa dijelaskan. Adapun balasan bagi orang yang bersabar, itu bergantung pada besarnya perkara yang disabari. Jika bersabar atas ketaatan, tentu pahalanya lebih tinggi.
Wallahu a'lam bisshawab.
0 komentar:
Post a Comment