10/27/2021

Published 10/27/2021 by with 0 comment

Nama-nama Neraka dalam Al-qur 'an

Tingkatan Neraka

nama neraka



Bismillahirrahmannirrahim

Neraka adalah salah tempat untuk umat manusia di akhirat kelak. Neraka mempunyai beberapa tingkatan yang akan diterangkan berikut ini.

1. Neraka Jahanam

Menurut  mayoritas ulama tafsir, Jahanam adalah tingkatan neraka paling atas. Ia dikhususkan untuk umat Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi Wassalam yang ahli maksiat yaitu para pengikut setan. Nama neraka ini disebut dalam surat al-Hijru berikut ini:


وَاِنَّ جَهَنَّمَ لَمَوْعِدُهُمْ اَجْمَعِيْنَۙ - ٤٣

لَهَا سَبْعَةُ اَبْوَابٍۗ لِكُلِّ بَابٍ مِّنْهُمْ جُزْءٌ مَّقْسُوْمٌ ࣖ - ٤٤

"Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (para pengikut setan) semuanya. Ia (jahannam) mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka." (Qur'an Surat al-Hijru ayat: 43-44). 

2.    Neraka Lazha

Menurut Mufassir, kata lazha sendiri berarti ‘menyala-nyala’. Hal ini sejalan dengan keterangan dalam dalam surat al-Lail: 

"Maka kami memperingatkan kalian dengan neraka yang menyala-nyala." (QS al-Lail [92]: 14).

 "Tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman). (QS al-Lail [92]: 15-16).

Lebih lanjut, Syekh al-Samarqandi menafsirkan, maksud kata "naran talazha" dalam ayat tersebut adalah neraka sangat memberatkan para penghuninya, begitu marah kepada mereka, dan menakut-nakuti mereka dengan ringkikan panjangnya.

Adapun orang yang akan memasukinya, menurut al-Samaqandi, adalah mereka yang celaka di penghujung hayatnya karena mendustakan tauhid dan berpaling dari keimanan, berpaling dari ketaatan kepada Allah dan menghadap untuk menaati setan.

nama-nama neraka


3. Neraka Huthamah

Calon penghuni neraka ini adalah orang yang suka mengumpat atau gibah, orang yang gemar mengadu domba atau namimah, dan orang yang terpedaya dengan harta kekayaannya. Mereka mengira bahwa harta akan membuat kekal di dunia. Padahal, sejatinya harta dan kekayaan adalah perhiasan dunia, kecuali harta yang diinfakkan di jalan Allah, yang bermanfaat dan menolong diri mereka hanyalah keimanan dan amalan saleh, 

Keterangan tentang neraka ini dapat kita temukan dalam Surat al-Humazah sebagai berikut:

"Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka." (QS al-Humazah [104]: 4-8). 

4.    Neraka Sa’ir

Menurut keteranganAl-Qur’an, makna Sa‘ir  itu sendiri adalah ‘menyala-nyala’. Digambarkan dalam surat al-Mulk, neraka ini merupakan seburuk-buruknya tempat kembali. Tatkala dilemparkan ke dalam neraka ini, para penghuninya akan mendengar suara yang mengerikan. Hampir saja neraka itu terpecah lantaran kemarahannya. Setiap kali para penghuninya dilemparkan, para penjaga neraka itu bertanya:

"Apakah belum pernah datang kepadamu seorang pemberi peringatan?"

Mereka menjawab: 

"Benar ada, namun kami mendustakannya."

 Akhirnya, mereka menyesal. Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan piringatan itu, niscaya kami tidak termasuk penghuni neraka Sa‘ir yang menyala-nyala ini. 

Berdasarkan informasi surat al-Mulk, diketahui bahwa di antara calon penghuni neraka ini adalah mereka yang mendustakan pemberi peringatan. Ditambahkan dalam surat yang lain, calon penghuni neraka ini adalah orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan dan para pengikut setan yang jahat.

5.    Neraka Jahim

Dijelaskan dalam Al-Qur’an bahwa neraka ini akan dihuni oleh orang kafir yang mendustakan ayat Allah.

"Tetapi orang-orang yang berusaha menentang ayat-ayat Kami dengan maksud melemahkan (kemauan untuk beriman), mereka itu adalah penghuni-penghuni neraka Jahim." (QS al-Hajj [22]: 51).

Dalam ayat lain, neraka ini dijanjikan untuk orang-orang yang sesat: 

"Dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim kepada orang- orang yang sesat. (QS Syu‘ara [26]: 91).  

Maksud orang-orang sesat di sana adalah orang-orang kafir dari kalangan bani Adam yang tersesat dari jalan petunjuk, sehingga mereka menyembah selain Allah, seperti berhala yang kelak tidak akan memberikan pertolongan kepada mereka.

6.    Neraka Saqar

Di antara calon penghuni neraka ini adalah yang meninggalkan shalat, tidak menyantuni orang miskin, suka membicarakan yang batil, dan pendusta hari pembalasan.

Hal itu sebagaimana yang disampaikan Al-Qur’an:

"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)? Mereka menjawab: Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat,  dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang batil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari pembalasan." (QS Muddatsir [74]: 42-46). 

Tak hanya itu, neraka Saqar akan menjadi tempat kembalinya orang-orang yang berdosa dan sesat: Sesungguhnya orang-orang yang berdosa berada dalam kesesatan (di dunia) dan dalam neraka. (Ingatlah) pada hari mereka diseret ke neraka atas muka mereka. (Dikatakan kepada mereka): Rasakanlah sentuhan api neraka Saqar! (QS. al-Qamar: 47-48)

7.    Neraka Hawiyah

Disebutkan dalam banyak riwayat bahwa ini merupakan tingkatan neraka paling bawah. Disebutkan pula bahwa orang munafik akan menjadi calon penghuni neraka ini. Sebab, dijelaskan dalam Al-Qur’an: Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. (QS al-Nisa’ [4]: 145).

Orang munafik sendiri adalah orang-orang yang ikrar beriman, beramal seperti orang-orang yang beriman, namun hatinya adalah hati orang yang kufur. 

Walhasil, beratnya siksaan dunia tak bisa dibandingkan dengan siksaan neraka. Seberat-beratnya siksaan dunia, berujung kematian. Sementara di neraka, tatkala daging dan kulit mereka hancur, daging dan kulit itu akan diganti dengan daging dan kulit yang lain.Perhatikan ayat berikut: 

"Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab." (QS al-Nisa’ [4]: 56).

Demikian sedikit keterangan tentang nama-nama neraka. Semoga bermanfaat dan bisa menambah keimanan kita. Amiin Yaa Mujiibassailin.

Wallahu a'lam bisshawab.

   

Read More
    email this

10/09/2021

Published 10/09/2021 by with 0 comment

Jenis-jenis Sabar yangJarang Diketahui

Makna Sabar Menurut Islam


Sabar (al-shabru) menurut bahasa adalah menahan diri dari berkeluh kesah. Berkeluh kesah dari segala hal yang membuat hati seseorang tidak nyaman. Entah itu hinaan orang lain, rasa sakit yang tak kunjung sembuh, kegagalan atas sebuah rencana dan sebagainya.

Sabar merupakan sifat yang sangat terpuji. Sabar mudah diucapkan, tetapi sangat susah untuk diamalkan. Beruntunglah orang-orang yang dianugerahi sifat sabar.  


makna sabar dalam islam


Jenis-jenis Sabar

Dinukil dari buku "Oase Jiwa, oleh Kanthongumur, diterangkan tentang jenis-jenis sabar.
Sebenarnya, ada beberapa jenis sabar yang mungkin saja kita belum mengetahuinya. Mari kita simak baik-baik.

1. Sabar dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah Ta'ala. 

Sabar dalam hal ini membuahkan hasil berupa melanggengkan ketaatan dan menguatkannya. Seperti firman Allah Ta'ala berikut ini; 

"...dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan sholat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertaqwa." (QS. Thaha: 132).

2. Sabar terhadap putusan hukum Allah

"Dan bersabarlah terhadap ketetapan Tuhanmu. Maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika kamu bangun berdiri." (QS. At-Thuur: 48)

3. Sabar dari melakukan kemaksiatan

Sabar dalam hal ini merupakan lantaran dan wasilah untuk meninggalkan kemaksiatan.

"Sesungguhnya barang siapa yang bertaqwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik." (QS. Yusuf: 90)

4. Sabar atas cobaan dan bala yang menimpa

Banyak orang yang mengeluh bila ditimpa cobaan dan bala dalam hidupnya. Padahal, jika bersabar, maka akan membuahkan hasil berupa tunduk kepada keputusan Allah Ta'ala. 
Firman Allah Ta'ala :
....."dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu." (QS. Luqman: 17)

 ..."yaitu orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan sholat dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka." (QS. Al-Hajj; 35)

5. Sabar atas 5 (lima) cobaan yang telah disebut Allah Ta'ala dalam satu ayat (Albaqarah; 155). Yaitu: rasa takut, kelaparan, kurangnya harta, jiwa maupun buah-buahan.

"....dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah 155)

6. Sabar atas segala ucapan yang menyakitkan



makna sabar dalam islam



Orang yang bersabar atas hal ini, akan membuahkan hasil berupa melatih hati untuk menahan amarah dan tetap berbuat baik kepada orang yang telah menyakiti. Meskipun ia berkuasa untuk membalasnya.

"...dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik." (QS. Al-Muzammil: 10)

"...dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertaqwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan." (QS. Ali Imran: 186)

7. Sabar karena kehilangan kekasih

Pahala bagi orang sabar yang kehilangan kekasih itu berbanding lurus dengan kadar cinta kepada kekasihnya. Semakin cinta kepada kekasihnya, maka atas sabar karena kehilangan dia semakin besar pula.

"......mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran) dengan darah palsu. Ya'qub berkata, "Sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu, maka kesabaran yang indah itulah kesabaranku. Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan." (QS. Yusuf: 18)

8. Sabar karena kehilangan penglihatan

Firman Allah Ta'ala dalam sebuah hadits Qudsi:

"Barang siapa Aku coba dengan (kehilangan) kedua penglihatannya yang tercinta kemudian ia sabar, maka baginya surga."

9. Sabar dari sebagian perkara yang diperbolehkan (Mubah)

Di dalam Alqur'an dicontohkan, bahwa seoraang lelaki merdeka boleh menikahi budak perempuan, apabila ia takut terjerumus zina dan tidak memiliki biaya untuk menikahi perempuan merdeka.
Namun bila ia sadar, dengan cara tidak menikahi budak perempuan, hal itu lebih baik dibanding menikah dengan budak perempuan. Karena dengan tidak menikahi budak, berarti dia menyelematkan anak-anaknya kelak dari perbudakan. Sebab anak yang dihasilkan dari pernikahan dengan budak pun akan berstatus menjadi budak.

"(Kebolehan mengawini budak) itu, adalah bagi orang-orang yang takut kepada kepayahan menjaga diri (dari perbuatan zina) di antara kamu, dan kesabaran itu lebih baik bagimu." (QS. An-Nisa: 25)

10. Sabar atas kekalahan dalam hal materi 

Ketahuilah, dunia itu tidak berharga di mata orang yang berpangkat "al-arif" (orang yang telah mengenal Allah dan mengetahui hinanya dunia)
Tidak ada satu detikpun ia melihat dan menoleh kepada dunia. Oleh karena itu, kata sabar tidak dinisbatkan kepada dirinya saat ia kehilangan dunia. Bahkan ia menganggapnya sebagai anugerah dan kenikmatan yang besar. Sehingga ia akan bersyukur saat kehilangan materi, seperti nabi Ayyub 'Alaihissalam.

Demikianlah jenis-jenis sabar yang bisa dijelaskan. Adapun balasan bagi orang yang bersabar, itu bergantung pada besarnya perkara yang disabari. Jika bersabar atas ketaatan, tentu pahalanya lebih tinggi.

Wallahu a'lam bisshawab. 



Read More
    email this

12/24/2018

Published 12/24/2018 by with 0 comment

Mengenal Nahdlatul Ulama

Sejarah Singkat Berdirinya Nahdlatul Ulama

loading...


Nahdlatul Ulama (NU) adalah organisasi massa terbesar di Indonesia. Nahdlatul Ulama artinya Kebangkitan Ulama. Didirikan pada tanggal 31 Januari 1926/ 16 Rajab 1344 H di Surabaya. Dipimpin oleh KH. Hasyim Asy'ari sebagai Rais Akbar untuk pertama kali.


Sebagai akibat dari penjajahan Belanda maupun kungkungan tradisi, maka timbullah kesadaran di kalangan  kaum terpelajar maupun Ulama untuk memperjuangkan martabat bangsa melalui jalan pendidikan dan organisasi. Di samping melawan secara fisik (peperangan) kepada Belanda.

   logo/sejarah najdlatul ulama

Sebelumnya, pada tahun 1916 dibentuklah "Nahdlatul Wathan" (Kebangkitan Tanah Air) sebagai respon bangkitnya nasionalisme yang ditandai dengan berdirinya gerakan "Kebangkitan Nasional" tahun 1908. Kemudian pada tahun 1918 didirikanlah "Taswirul Afkar" atau dikenal juga dengan "Nahdlatul Fikri" (Kebangkitan Pemikiran). Sebagai wahana pendidikan sosial politik kaum keagamaan/santri. Dari situ kemudian juga didirikan Nahdlatut Tujjar (Kebangkitan Kaum Saudagar).
Serikat ini dijadikan basis untuk memperbaiki perekonomian rakyat. Dengan adanya Nahdlatut Tujjar itu, maka Taswirul Afkar selain tampil sebagai kelompok studi juga menjadi lembaga pendidikan yang berkembang sangat pesat dan memiliki cabang di beberapa kota.

Berangkat dari munculnya berbagai macam organisasi dan komite yang bersifat embrional dan ad hoc, maka setelah itu dipandang perlu untuk membentuk organisasi yang lebih sistematis dan mencakup guna mengantisipasi perkembangan zaman.

Maka setelah berkoordinasi dengan para kyai pesantren (para ulama kalangan tradisional yang tidak terakomodir mengikuti konferensi Islam Dunia yang ada di Indonesia dan Timur Tengah) akhirnya para ulama sepakat untuk membentuk organisasi yang bernama Nahdlatul Ulama pada tanggal 31 Januari 1926 atau 16 Rajab 1344 H. Di mana KH. Hasyim Asy'ari menjadi pimpinan (Rais Akbar) berpusat di Surabaya.

Struktur Organisasi


Nahdlatul Ulama memiliki struktur yang berjenjang dari tingkat dusun/kampung sampai pusat (tingkat nasional). Bahkan sampai pengurus di luar negeri. Berikut struktur kepengurusan secara lengkap :

1. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)
PBNU adalah pengurus pusat (tingkat nasional) yang berkedudukan di Jakarta (Ibu kota negara)

2. Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU)
PWNU adalah pengurus tingkat propinsi yang berkedudukan di ibukota propinsi

3. Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU)

PCNU merupakan jenjang kepengurusan tingkat kabupaten atau kotamadya.

4. Majelis Wakil Cabang (MWC)
MWC merupakan pengurus di tingkat kecamatan.

5. Pengurus Ranting (PR)
Merupakan kepengurusan di tingkat desa/kelurahan.

6. Pengurus Anak Ranting (PAR)
Merupakan jenjang kepengurus di wilayah sebuah dusun/kampung.

7. Pengurus Cabang Istimewa (PCI)
Pengurus Cabang Istimewa merupakan jaringan pengurus perwakilan di luar negeri. Misalnya PCI NU Australia, PCINU Arab Saudi, PCINU Jerman dan sebagainya.

logo sejarah nahdlatul ulama
 

Tujuan 

Nahdlatul Ulama dibentuk dengan tujuan : menegakkan ajaran Islam menurut paham Ahlussunah waljama'ah di tengah-tengah kehidupan masyarakat di dalam wadah Negara Kesatuan Republik 
Indonesia.


Paham Keagamaan 


Di dalam beragama, NU menganut paham Ahlussunah Waljama'ah yaitu merupakan sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah antara ekstrem aqli (rasionalis) dengan kaum ekstrem naqli (skriptualis). Oleh sebab itu sumber hukum Islam bagi NU tidak hanya Alqur'an dan hadits Nabi tetapi jyga menggunakan menggunakan kemampuan akal ditambah dengan realitas empirik. Cara berpikir demikian merujuk pada pemikiran terdahulu seperti Abu Hasan al-Asy'ary dan Abu Mansur Al Maturidi dalam bidang teologi (tauhid/ketuhanan). 

Sedang dalam urusan bidang fiqih Nahdlatul Ulama lebih condong mengikuti mazhab Imam Syafi'i dan mengakui tiga mazhab lainnya; Imam Maliki, Imam Hanafi dan Imam Hambali.

Dalam bidang tasawuf, NU mengembangkan metode Imam Al-Ghozali dan Syaikh Junaid Al-Baghdadi yang mengintegrasikan antara tasawuf dan syariat.

Lembaga 


Nahdlatul Ulama memiliki beberapa lembaga yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan Nahdlatul Ulama. Tentunya yang berkaitan dengan kelompok masyarakat tertentu dan/atau yang memerlukan penanganan khusus. Lembaga-lembaga tersebut meliputi :

  1. Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LD-NU)
  2. Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama (LP Ma'arif NU)
  3. Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LP-NU)
  4. Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI-NU)
  5. Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPP-NU)
  6. Lembaga Pelayanan Kesehatan Nahdlatul Ulama (LPK-NU)
  7. Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKK-NU)
  8. Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (LAPEKSDAM NU)
  9. Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBH-NU)
  10. Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia Nahdlatul Ulama (LESBUMI-NU)
  11. Lembaga Zakat, Infaq, dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZIS-NU)
  12. Lembaga Waqaf dan Pertanahan Nahdlatul Ulama (LWP-NU)
  13. Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBM-NU)
  14. Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LK-NU)
  15. Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LF-NU)
  16. Lembaga Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN-NU)
  17. Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI-NU)
Cukup demikian yang bisa kami paparkan mengenai Nahdlatul Ulama. Sebenarnya masih banyak hal yang berkaitan dengan  Nahdlatul Ulama. Semoga Allah memberi pertolongan agar penulis bisa menambah tulisan seputar Nahdlatul Ulama.
Tujuannya agar umat Islam mengerti bahwa di Indonesia memiliki organisasi massa terbesar di Indonesia bahkan di dunia. Semoga bermnfaat.


Referensi :

1. https://id.wikipedia.org/wiki/Nahdlatul_%27Ulama

2. http://www.nu.or.id/

3. http://pcinujepang.org/2017/09/











Read More
    email this